Tinkerbell Orange Glitter Wings

Translate

Minggu, 13 Januari 2013

Pengaruh Pemberian Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Terong (Solanum melongena)


Pengaruh Pemberian Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Terong
(Solanum melongena)
Devitriana
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau
ABSTRACT
This research was conducted to determine the effect of cow urine pembarian on plant growth eggplant (Solanum melongena). The study was conducted at the experimental farm of Biology Faculty of Teacher Education Studies Program at the University of Riau, which began on 24 November 2012 and ends on January 10, 2013. Using a randomized block design (RBD). Factors studied were as many as four doses of cow urine treatment. Each treatment was repeated three times, so there are 12 experimental units. Factors tested dose of cow urine ml urine T0 = 0, T1 = 20 ml urine, T2 = 40 ml urine, T3 = 60 ml urine. The resuls showed that giving cow urine had no effect on plant growth eggplant (Solanum melongena).
Key words: Solanum melongena, Urine, Randomized Block Design (RBD)

PENDAHULUAN
Terong adalah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung (Tsao dan Lo, 2006)
            Terong merupakan terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau (Childers & Margoles, 1993)
Buah terong mempunyai komposisi gizi yang baik yakni mengandung 1,5% protein, 0,2 gr lemak, 5,5 gr hidrat arang, 15 gr kalsium, 37 mg fosfor, 0,4 mg besi, Vit A 30 SI, Vit B1 0,04 mg dan Vit C 5 mg. Dengan komposisi seperti itu terong sangat cocok dikonsumsi untuk perbaikan gizi (Rahmat Rukmana, 1994)
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian urine sapi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terong (Solanum melongana).

METODE PENELITIAN
       Penelitian dilakukan di Kebun percobaan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Dimulai pada tanggal 24 November 2012 dan berakhir pada tanggal 10 Januari 2013. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, ember, gelas ukur, neraca O’haus dan alat penyiram. Bahan yang digunakan adalah Biji Terong, Urine ruminansia dan air. Parameter berupa tinggi batang, lebar daun, dan biomassa. Eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 3 kali pengulangan dan 4 perlakuan; T0 = tanpa urine sapi; T1 = 20 ml urine sapi; T2 = 40 ml urine sapi; T3 = 60 ml urine sapi. Metode pengumpulan data dengan cara mengacak dan menentukan penghitungan, data yang diperoleh dilakukan Analisis Varian (ANAVA), dan apabila hasilnya berbeda antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut LSD pada Taraf 1% dan 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter
Perlakuan
0 ml (T0)
20 ml (T1)
40 ml (T2)
60 ml (T3)
Tinggi Batang (cm)
1,73a
1.90b
1,87c
2,30d
Lebar Daun (cm)
0,93a
1,30b
1,73c
1,76d
Biomassa (gr)
0,09a
0,24b
0,27c
0,32d

Keterangan : Angka diikuti huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbada pada taraf 5%.
            Pemberian urine sapi tidak berpengaruh pada pertumbuhan terong (Solanum melongena), hal ini terjadi karena pengaruh umur terong yang belum cukup memadai untuk penelitian dan hal lain seperti tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda. Karena sifat dari terong yang dapt tumbuh diman-mana, maka pemberian urine sapi tidak berpengaruh. Seperti dijelaskan (Hastuti, 2007) Terong merupakan tanaman sayuran yang sangat popular di Indonesia. Terong juga dapat tumbuh dimana-mana, baik di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Namun jika dilihat dari aspek pertumbuhan, pertumbuhan terong dalam percobaan ini sudah cukup baik karena tidak ditemukan adanya hama pengganggu yang datang merusak. Hal ini sesuai dengan (Phrimantoro, 1995) Bau yang khas urine ternak dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman.

KESIMPULAN
            Dari data dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian urine sapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terong (Solanum melongena).

DAFTAR PUSTAKA
Childers, N.F. (PhD) & Margoles, M.S. (MD). (1993). An apparent relation of
     nightshades (Solanaceae) to arthritis. Journal of Neurological and Orthopedic
     Medical Surgery. 12: 227-231.
Hastuti, Liana Dwi Sri. 2007. Terung-Tinjauan Langsung ke Beberapa Pasar di
     Kota Bogor. USU Repository.
Rahmat Rukmana, 1994. Bertanam Terong.Kanisius: Yogyakarta.
Tsao dan Lo.2006.Vegetables: Types and Biology. Handbook of Food Science,
     Technology, and Engineering.CRC Press.