Pengaruh
Pemberian Ekstrak
Daun Singkong ( Manihot Utilissima )
Terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus)
Devitriana
Green
House Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau
ABSTRACT
Many
factors can affect this growth of a plant. Biological research done on the
effect of plant growth plant green beans, with a form factor of testers cassava
leaf extract. The study began on October 19th, 2012 at 17:00 pm.
Research sites in Green House FKIP Biology Education Program University of
Riau. As a matter of research, namely green beans and treated for the provision
of cassava leaf extract. The results showed that the growth between different
treatment. The difference occurs because the cassava leaf extracts contained Ca
elements were very involved in the process of germination. Cassava leaf extract
from 0 ml (untreated), 50 ml, 100 ml, and 150 ml. Parameters such as plant
height, leaf width, and biomass. The biggest influence on the awarding ekstak
cassava leaves as much as 100 ml, followed by administration of 50 ml, 150 ml
and 0 ml (without treatment).
Key words: Phaseolus
radiatus, Manihot utilissima
PENDAHULUAN
Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
merupakan tanaman yang termasuk divisispermatophyta dan subdivisi angiospermae. Tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus) adalah salah satu jenis tanaman yang
tergolong ke dalam kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledonae) dengan
ordo fabales dan masuk ke dalam familifabaceae (Anonim,
2011)
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati
urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacangtanah.(Anonim, 2011)
Radiasi adalah unsur iklim yang besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang kemudian menentukan hasil panen.
Pengaruh radiasi surya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
diantaranya melalui proses fotosintesis, fotomorfogenesis, fotorespirasi,
transpirasi suhu jaringan dan perpanjangan sel. Tiga factor utama radiasi surya
sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah intensitas,
kualitas dan lama penyinaran (Las dan Maladi, 1988)
Dibanding dengan tanaman kacang-kacangan lainnya, kacang
hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis, seperti:
(a)
lebih tahan kekeringan;
(b)
serangan hama dan penyakit lebih sedikit;
(c)
dapat dipanen pada umur 55-60 hari;
(d)
dapat ditanam pada tanah yang kurang subur;
(e) cara
budidayanya mudah (Sunantara,2000)
Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak daun
singkong berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Green House Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Dimulai pada pukul
17.00 pada tanggal 19 oktober 2012. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cangkul, ember, gelas ukur, neraca O’haus dan alat penyiram. Bahan yang
digunakan adalah Tanah humus, Biji Kacang hijau, Ekstrak daun Singkong / ubi
kayu ( Manihot utilissima ) 2000 ml, Polybag
dan Air. Parameter berupa tinggi batang, lebar daun, dan biomassa. Eksperimen
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan dan 4
perlakuan; H0=0 ml, H1=50 ml, H2=100 ml,H3=150
ml. Metode pengumpulan data dengan cara mengacak polybag dan menentukan
penghitungan, data yang diperoleh dilakukan Analisis Varian (ANAVA), dan
apabila hasilnya berbeda antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut LSD pada
Taraf 1% dan 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter
|
Perlakuan
|
|||
0 ml
|
50 ml
|
100 ml
|
150 ml
|
|
Tinggi Batang (cm)
|
20,4a
|
22,2b
|
23,3c
|
21,2d
|
Lebar Daun (cm)
|
7,84a
|
9,48b
|
9,06c
|
8,72d
|
Biomassa (gr)
|
5,37a
|
7,34b
|
10,50c
|
6,92d
|
Keterangan
: Angka diikuti huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbada pada taraf
5%.
Pemberian ekstrak daun singkong berpengaruh pada
pertumbuhan kacang hijau, pengaruh terbesar terjadi pada biomassa basah tumbuhan
kacang hijau, dimana pada pemberian 100 ml ekstrak daun singkong, biomassanya
adalah 10,50 gr dan pada tumbuhan kacang hijau yang tidak diberi perlakuan,
biomassanya hanya 5,37 gr. Dapat dilihat perbedaan yang sangat signifikan pada
tabel di atas. Hal ini diduga karena unsur N berperan pertumbuhan dan
reproduksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyakpa (1988) bahwa bilamana
terjadi kekurangan unsur hara N maka pada tanaman akan terjadi penghentian
proses pertumbuhan dan reproduksi sedangkan bila jumlahnya cukup tersedia akan
membantu dalam proses pertumbuhan organ vegetatif pada umumnya.
Perbedaan yang signifikan juga
terjadi pada lebar daun, pada tumbuhan kacang hijau yang di beri 50 ml ekstrak
daun singkong, lebarnya mencapai 9,48 cm. Sedangkan pada tumbuhan yang tidak
diberi perlakuan lebarnya hanya 7,84 cm.
Namun demikian, perbedaan yang
terjadi sangat signifikan antara tumbuhan kacang hijau yang diberi perlakuan
dan yang tidak diberi perlakuan adalah beda tarafnya. Pada pemberian 100ml
ekstrak daun singkong, biomassanya berubah drastis, sementara pada pemberian 50
ml, perunahannya tidak begitu drastis.
Sementara pada lebar daun, pemberian
50 ml ekstrak daun singkong sangat berpengaruh dan menurun pada pemberian 100
ml. Jadi dapat disimpulkan bahawa pemberian ekstrak daun singkong terhadap
kacang hijau harus pada dosisi yang tepat dan pas, agar terjadi keseimbangan
antara biomassa dan lebar daun.
Pemberian ekstrak daun singkong
dalam percobaan ini mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau, karena dengan
pemberian ekstrak daun singkong, maka terjadi perubahan kandungan unsur hara
dalam tanah, hal ini sependapat dengan Kissel et al. (1997) yang
mengatakan bahawa penurunan laju nitrifikasi biasanya diikuti dengan meningkatnya
potensial osmotik larutan tanah, sehingga hanya sedikit organisme dalam tanah
yang toleran terhadap salinitas.
KESIMPULAN
Pemberian
ekstrak daun singkong pada tanaman kacang hijau berpengaruh signifikan pada
lebar daun dan biomassanya. Sementara pada tinggi batang terdapat perbedaan,
namun masih dalam tahap yang wajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2011
Gaspersz,
vincent. 1989.Metode Perancangan
Percobaan.CV Armico:Bandung.
Nyakpa,
M. Yusuf, et al. 1988. Kesuburan Tanah.Penerbit
Universitas Lampung: Lampung.
Soemarwotto. 1978. Ekologi Desa: Lingkungan Hidup dan
Kualitas Hidup. Prisma,No. 8, September 1978
Sunantara.
2000. Lahan pertanian dan Macam
tanaman. Gramedia. Jakarta
Tejasarwana.
2001. Konservasi tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/konservasi
tanah.htm. Diakses pada tanggal
29 Oktober 2011.
thank's for information
BalasHapuskunjungi blog saya http://mentarib1ru.blogspot.com/